Seminggu kemudian setelah aku keluar dari rumah sakit aku belum bisa kembali bersekolah, aku masih harus kembali mengingat pelajaran yang baru saja ku pelajari tetapi hilang bersama kecelakaan itu. Ya, kecelakaan yang membuatku harus kehilangan sebagian memori baruku. Ketiga sahabatku menceritakan bagaimana kecelakaan itu terjadi. Mereka saat itu tidak bersama denganku, mereka mendapatkan berita itu dari saksi mata di tempat kejadian. Katanya, saat itu aku membawa mobil dalam kecepatan tinggi dan keadaan yang sedang hujan deras. Lalu aku tidak menyadari ada truk besar didepan mobilku, sehingga aku banting stir ke kiri, dan langsung terguling dari jalan tol. “Kalian tau, gue naik mobil cepet mau ngapain? Gue mau pergi kemana?” tanyaku ketika mereka selesai bercerita. “Lo mau ketemu Ervant.” sahut Nadine. ‘Ervant lagi... Nama itu selalu mereka sebut.. Aku berusaha keras mengingat siapa dia, tetapi aku tidak bisa.’ gumamku dalam hati. “Mmm.. Ervant dimana? Dia tau gue kecelakaan?” tanyaku kembali membuat ketiga sahabatku saling bertukar pandang. Mereka tidak lansung menjawab pertanyaanku, membuatku heran. Ketika aku ingin kembali bertanya, Elicha yang gantian menjawab pertanyaanku, “Ervant tau lo kecelakaan. Tapi sayangnya dia ngga bisa jenguk lo untuk saat ini. Dia sibuk.” “Oooh.. Sibuk? Sibuk apa?” tanyaku lagi. Aku berharap jawaban mereka bisa membantuku mengingat siapa Ervant. “Hmm.. Dia kerja sambilan, kan dia udah kuliah. Sekarang kuliahnya lagi libur, jadi dia ambil sidejob.” jawab Elicha lagi. “Sidejob nya apa?” tanyaku. “Gitaris di cafe di daerah Jakarta Selatan.” jawab Elciha cepat. Aku diam. Ervant, gitaris, Jakarta Selatan. Beberapa clue sudah kudapatkan, namun hasilnya di otakku tetap nihil. “Gue mau liat lagi fotonya.” kataku membuat Elicha memberikan ponselnya kepadaku. “Itu foto yang lo edit buat dia. Lo masih nggak bisa inget siapa dia?” tanya Elicha gantian. Aku menggeleng, namun pandanganku masih tertuju kepada foto itu. Sella yang daritadi diam pun angkat bicara, “Dia cowok yang lo taksir, Chel... Beberapa hari sebelum kalian janjian buat ketemuan, kalian udah sering chatting-an.” “Gue naksir dia? Kenapa?” tanyaku. “Hm.. Waktu itu lo cerita, lo suka dia karena pembawaannya dia yang tenang dan dia jago main gitar kayak kakak lo.” jawab Sella lagi. Percuma, aku tetap sulit untuk mengingat. Kenapa sangat sulit sekali untuk mengingat dia, sementara pelajaran di sekolah yang kulupakan pun dengan cepat aku kembali ingat dan mengerti. Akhirnya aku memutuskan sesuatu, membuat ketiga sahabatku diam tak berkutik. “Gue mau ketemu Ervant. Secepatnya.”
06 August 2010
02 August 2010
You are Okay
♥
You know all the things i’ve said
You know all the things that we have done
And things i gave to you
Better chance for me to say
How precious you are in my life
And you know that it’s true
To be with you is all that i need
Cause with you, my life seems brighter and these are all the things
I wanna say...
I will fly into your arms
And be with you
Til the end of time
Why are you so far away
You know it’s very hard for me
To get myself close to you
You’re the reason why i stay
You’re the one who cannot believe
Our Love will never end
Is it only in my dream?
You’re the one who cannot see this
How can you be so blind?
I will fly into your arms
And be with you
Til the end of time
Why are you so far away
You know it’s very hard for me
To get myself close to you
I wanna get
I wanna get
I wanna get myself close to you
I Will Fly~Ten 2 Five
You know all the things that we have done
And things i gave to you
Better chance for me to say
How precious you are in my life
And you know that it’s true
To be with you is all that i need
Cause with you, my life seems brighter and these are all the things
I wanna say...
I will fly into your arms
And be with you
Til the end of time
Why are you so far away
You know it’s very hard for me
To get myself close to you
You’re the reason why i stay
You’re the one who cannot believe
Our Love will never end
Is it only in my dream?
You’re the one who cannot see this
How can you be so blind?
I will fly into your arms
And be with you
Til the end of time
Why are you so far away
You know it’s very hard for me
To get myself close to you
I wanna get
I wanna get
I wanna get myself close to you
I Will Fly~Ten 2 Five
31 July 2010
Welcome August and Happy Friendship Day!
Let's say goodbye to July... But don't forget to say thanks too to July, for all happiness, problems, sweet memories, unforgettable memories that it happened in July (:
And welcome August! I hope every problems that I can't solve before now I can solve it in August and it's important (for me and someone :p).. I hope there's miracle happen between us ♥
Now, let's celebrate FRIENDSHIP DAY!
Happy friendship day, especially @lovepathie @thereecindy @AgathaPuteri ... My jenggosipps too @ryankevin2205 @missMsarwono @missKsarwono @laurentiaanggun @windyjunica @steaabnormal ... My XD-ers, My XI SOC 2 and last My XII SOC 1 (wow, they're pretty too much, so looks my friends at twitter if you wanna know and follow them :))
And welcome August! I hope every problems that I can't solve before now I can solve it in August and it's important (for me and someone :p).. I hope there's miracle happen between us ♥
Now, let's celebrate FRIENDSHIP DAY!
Happy friendship day, especially @lovepathie @thereecindy @AgathaPuteri ... My jenggosipps too @ryankevin2205 @missMsarwono @missKsarwono @laurentiaanggun @windyjunica @steaabnormal ... My XD-ers, My XI SOC 2 and last My XII SOC 1 (wow, they're pretty too much, so looks my friends at twitter if you wanna know and follow them :))
Labels:
diary,
events,
friendship,
moments,
random
25 July 2010
Selly Gloria's
Before it's too late i wanna say HAPPY BIRTHDAY my ex class mate, Selly Gloria :) Wish you all the best, girl! Soooo, let me tell you what happen in my last friday :)
Friday! as usual, I'm always thanks to God cause it's Friday. Gue bersekolah seperti biasa, pulang ke rumah langsung preparing buat ke Menteng, acara ultah Selly. Berangkat jam setengah 7, dalam pengharapan kita tidak terjebak macet, dan doa kita terkabul. Kita ngga kena macet, cuma kena dikit siih, yaah 10 menitan doang hehehehe. Tapi kita nyasar x_________x. Can you imagine seharusnya kita abis lampu merah belok kiri ini malah lurus terus, nyasar sampe Johar bahkan mendekati Sabang (berencana mau kesana). Tapi berkat clue dari Patricia's friend, kita dapet deh Gado-gado Boplo-Menteng :)). Sampai disana kita udah telat, acara kebaktiannya udah selesai. Kita langsung makan, trus mengikuti terus acaranya sampe jam 10an. Disana secara ngga langsung ada reunian kecil-kecilan (XD class). Trus endingnya kita foto-foto... (always, as usual. Kalian kayak nggak tau gue aja :pp)
wait for another pictures ya! :)
Friday! as usual, I'm always thanks to God cause it's Friday. Gue bersekolah seperti biasa, pulang ke rumah langsung preparing buat ke Menteng, acara ultah Selly. Berangkat jam setengah 7, dalam pengharapan kita tidak terjebak macet, dan doa kita terkabul. Kita ngga kena macet, cuma kena dikit siih, yaah 10 menitan doang hehehehe. Tapi kita nyasar x_________x. Can you imagine seharusnya kita abis lampu merah belok kiri ini malah lurus terus, nyasar sampe Johar bahkan mendekati Sabang (berencana mau kesana). Tapi berkat clue dari Patricia's friend, kita dapet deh Gado-gado Boplo-Menteng :)). Sampai disana kita udah telat, acara kebaktiannya udah selesai. Kita langsung makan, trus mengikuti terus acaranya sampe jam 10an. Disana secara ngga langsung ada reunian kecil-kecilan (XD class). Trus endingnya kita foto-foto... (always, as usual. Kalian kayak nggak tau gue aja :pp)
wait for another pictures ya! :)
20 July 2010
Aku membuka mataku. Aku merasa aku seperti terlahir kembali. Hanya sepenggal memori yang ku punya, yang ku dapatkan dari kehidupanku sebelumnya. Aku melihat orang-orang disekitarku, mendengar mereka memanggil namaku, "Rachel...". Lalu mereka diam, hanya satu suara yang ku dengar. Suara lembut namun harus diiringi oleh isak tangis. Namun akhirnya aku mendengar seseorang berbicara, "Rachel mengalami short lose memories. Ia hanya tidak ingat kepada hal-hal yang ia pikirkan atau ia lakukan beberapa bulan belakangan ini. Sementara untuk ingatan masa lalunya akan baik-baik saja. Saya rasa dengan bantuan orangtua dan teman-teman disekitarnya akan mempercepat proses pemulihan ingatannya.". "Baik Dok." sahut suara yang kukenal sebagai suara ayahku. "Nah, sekarang Rachel, bisa kau sebutkan siapa saja mereka?" Dokter itu memintaku untuk menyebutkan siapa saja yang berada didalam kamar rawat inapku. Aku tidak langsung bersuara, aku menatap wajah mereka satu persatu. Aku mulai dari sisi kiri ranjangku. "Mereka kedua orangtuaku dan kakakku, Dave." kataku. Dokter mengangguk-angguk pelan, sementara kedua orangtuaku tersenyum dengan air mata yang masih membasahi pelan pipi Ibuku. Ayahku memeluknya untuk menenangkannya. Lalu aku berpaling ke sisi kanan ranjangku. "Sementara mereka, sahabat-sahabatku. Elicha, Nadine dan Chrisella." ucapku seraya menyebutkan nama mereka satu persatu. Mereka pun langsung tersenyum lebar, sebagai tanda aku masih mengingat mereka. "Dokter, saya boleh pulang?" tanyaku dengan nada kurang lancar. "Tentu saja, kau bisa pulang hari ini. Saya akan kembali, kau dengan teman-temanmu tunggu disini." jawab Dokter lalu ia keluar ruanganku diikuti oleh kedua orangtuaku dan kakakku. Langsung saja ketika mereka semua pergi, ketiga sahabatku memelukku erat-erat. "Thanks God! Lo nggak pa-pa!" seru Chrisella, atau yang akrab disapa Sella dengan nada riang. Aku hanya tersenyum dibalik punggung mereka. Beberapa saat setelah itu mereka melepaskan pelukannya dan Elicha mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan satu gambar kepadaku. "Lo inget dia?" katanya singkat kepadaku. Gambar itu menunjukkan seorang laki-laki sedang bermain gitar. Aku menggeleng perlahan. Raut wajah ketiga temanku langsung berubah seketika. Namun Elicha kembali menyodorkanku gambar lain. "Kalo foto yang ini? Inget?". Aku menatap gambar itu sejenak. Terlihat seorang laki-laki sedang tersenyum di dalam foto itu. Tersenyum kepada siapapun yang melihat foto itu. Aku berusaha berfikir, mencari-cari siapa kah dia, namun aku pasrah. Aku menggelengkan kepalaku. Elicha mengambil ponselnya dariku dan kurasa ia mencari gambar yang lain, namun Nadine menyelak, "Udahlah Cha! Lo denger kata dokter tadi, dia nggak inget apa-apa, nggak inget sama hal-hal yang baru dia bikin atau dia pikirin. Percuma lo mau kasih seribu foto Ervant ke dia, tapi dia nggak inget apa-apa!". "Ervant? Siapa Ervant?" tanyaku sebelum Elicha membalas kata-kata Nadine. "Tuh kan! Gue bilang juga apa, percuma lo kasih fotonya. Dia aja nggak tau Ervant itu siapa." Nadine kembali berargumen, namun mendapat tanggapan negatif dari Sella yang sedari tadi hanya diam. "Elicha itu usaha, Nad. Kalo kita nggak usaha kayak gini, pemulihannya bakal lama. Kasarannya, lo mau punya temen pikun?". Nadine terdiam, ia memandangiku yang daritadi masih memandangi mereka bertiga, bergantian memandangi ponsel Elicha dengan foto-foto Ervant itu. "Oke kalo gitu, gue punya ide." sahut Nadine sambil tersenyum kepada Elicha, Sella dan aku.
(to be continued...)
(to be continued...)
Subscribe to:
Posts (Atom)